Home

September 29, 2010

Efek Rumah Kaca Lirik

Efek rumah kaca
Tipis ozon berlubang
Debu kosmik hujan asam
Matahari tiada tirai
Bakal bunga tak mekar

Daun-daun berlubang
Tak berputar energi
Wajah bumi menangis
Sedang kita tak mengerti

Kita akan terbakar….
Diwariskan untuk anak dan cucu kita


Sebelah mata
Sebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Membaur dengan suara dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar

Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami

Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang

Di udara
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan?

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan

Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti..

Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam


Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji

Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja

Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi

Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap


Desember
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka


Bukan lawan jenis
Aku bertemu kamu dalam gelap
Aku menuntunmu menuju terang,
Menuju terang dari gelap malam

Kamu simpan gambarku dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati

Aku takut kamu suka pada diriku
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Maafkan aku karena mengisi relung hatimu
Karena memang aku bukan lawan jenismu

Kita bertemu muka lagi
Hanya menatap tanpa bahasa
Tanpa isyarat memendam tanya
Masihkah ku di dalam mimpimu?


Belanja terus sampai mati
akhir dari sebuah perjalanan
mendarat di sudut pertokoan
buang kepenatan

awal dari sebuah kepuasan
kadang menghadirkan kebanggaan
raih keangkuhan

tapi tapi
itu hanya kiasan
juga juga suatu pembenaran
atas bujukan setan,
hasrat yang dijebak jaman
kita belanja terus sampai mati

duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban


Debu-debu berterbangan
Demi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia

Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia

Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan


Melankolia
Tersungkur di sisa malam
Kosong dan rendah gairah

Puisi yang romantik
Menetes dari bibir

Murung itu sungguh indah
Melambatkan butir darah

Nikmatilah saja kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati


Insomnia
Insomnia coba aku, Pecahkan sgala misterimu
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi

Kau bunuh suhu disangkarku
Cuaca di tamanku

Gerimis datang musnahlah gersang
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga
Habis terkuras kelenjar air mata
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga…..

insomnia…….

Ku rindu untuk bercumbu Mesra alam bawah sadarku
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi

Kau bunuh suhu di sangkarku
Cuaca di tamanku, musim di kanvasku


Jalang
Siapa yang berani bernyanyi
Nanti akan dikebiri
Siapa yang berani menari
Nanti kan dieksekusi

Karena mereka, paling suci
Lalu mereka bilang kami jalang
Karena kami, beda misi
Lalu mereka bilang kami jalang


Cinta Melulu
Nada nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise

Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal

Lagu cinta melulu
Kita memang benar benar melayu
Suka mendayu dayu
Lagu cinta melulu
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu sendu
Lagu cinta melulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar